Selasa, 04 Oktober 2016

PENILAIAN di PAUD

Apa itu Penilaian?

Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Mengapa perlu dilakukan penilaian?

Dalam keseharian guru bekerja bersama anak. Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang menjadi kebiasaan anak. Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajaran yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik. Berbagai informasi tentang kemajuan anak ini merupakan hasil belajar yang perlu disampaikan pada orang tua. Dengan diperolehnya berbagai informasi tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian hasil belajar anak. Harapannya, guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan yang belum dicapai anak sehingga tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal.

Apa yang dinilai?

Penilaian diarahkan pada Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan yaitu :
1.             Kompetensi Dasar 1 Sikap Spiritual dalam rangka menjabarkan KI 1
2.             Kompetensi Dasar 2 Sikap Sosial dalam rangka menjabarkan KI 2
3.             Kompetensi Dasar 3 Pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI 3
4.             Kompetensi Dasar 4 Ketrampilan dalam rangka menjabarkan KI 4
Kompetensi Inti (KI)
KI 1
Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI 2
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/ atau pengasuh, dan teman
KI 3
Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba) ; menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/ mengasosiasikan,dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI 4
Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
Penjabaran KI kedalam KD
KI 1. Menerima ajaran agama yang dianutnya
1.1.Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1.2.Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
KI 2. Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/ atau pengasuh, dan teman
2.1. Memiliki perilaku yang mencer minkan hidup sehat
2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
2.10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain
2.11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman
KI 3. Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,   fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah,  budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batubatuan, dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa  reseptif (menyimak dan membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui  bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain 3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI 4. Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,   fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang  lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan minat diri dengan cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

  • ·         KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan berkembang pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD-1 dan KD-2 dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan keteladanan dari pendidik.
  • ·         KD-3 dan KD-4 berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan dikembangkan melalui kegiatan berm ain yang terprogram melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh satuan PAUD.

Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fisik yang diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi psikis  anak, yaitu nilai moral dan agama, perkembangan fi sik  motorik (gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fi sik), sosial emosional, komunikasi (berbicara dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni (kreativitas). Enam program pengembangan yang menjadi area penilaian mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Silahkan para pembaca  mengingat kembali empat kompetensi inti yang merupakan penjabaran dari kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Kapan melakukan penilaian terhadap anak?

Penilaian pada anak dilakukan pada saat anak melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas anak, sejak anak datang, berbaris,  mengikuti proses belajar, mencuci tangan,  makan bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian itu dilakukan secara alami, baik berdasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah yang disebut penilaian autentik.
Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak?
Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai penilai (assessor) selain juga berfungsi sebagai fasilitator dan fungsifungsi lainnya. Guru di sini bukan hanya satu guru, tetapi dapat melibatkan guru lain yang biasa bersama anak dalam keseharian anak belajar. Guru juga dapat menggali informasi kepada orang tua agar dapat mengenali perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak itu, dan dapat memberikan informasi yang berharga dalam memaknai perkembangan dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak dalam menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.

Bagaimana melakukan proses penilaian?

Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian.
1. Mendidik Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,  mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
2.  Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Objektif Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.
4. Akuntabel Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.
5. Transparan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.
6. Sistematis Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.
7.  Menyeluruh Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
8.  Bermakna Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orang tua, guru, dan pihak lain yang relevan

Bagaimana cara mengolah  data/informasi tentang anak ?

Langkah-langkah dalam mengolah data.
1. Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format ceklis (Ö ) harian indikatornya memuat tema dan materi, untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam format penilaian perkembangan umum. Apabila dalam indikator yang sama dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.
2. Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian kemampuan anak, apakah anak tersebut berada pada kemampuan BB, MB, BSH, atau BSB
3. Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya guru merujuk pada rubrik penilaian.
4. Kumpulkan semua data anak yang diperoleh dati ceklist, catatan anekdot, dan hasil karya untuk diolah

Bagaimana  pelaporan perkembangan anak kepada orang tua?

Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD. Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan guru saat akan menulis laporan perkembangan anak :
1.    Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru.
2.    Penyampaian laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua.
3.    Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.
Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, oleh karena itu saat bertemu lebih difokuskan pada hal-hal berikut:
1. Keadaan anak waktu belajar secara fisik, sosial, dan emosional.
2. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga PAUD.
3. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak.
4. Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan mengembangkan anak lebih lanjut.

Bagaimana jenis laporan yang disampaiakan ?

Jenis Pelaporan Pelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedakan menjadi laporan insidental dan laporan berkala.
1. Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik yang ditetapkan satuan PAUD.
2. Pelaporan secara insidental disampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua. Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku penghubung.

Kapan Laporan Penilaian disampaikan ?

Waktu Pelaporan Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).

Bagaiman Bentuk Laporan yang disampaikan ?

Bentuk Pelaporan Semester Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil  rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester.
Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif  sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.

Daftar Pustaka :
--------                  ;    KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Jakarta, 2015.

--------                     ;    PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI , Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Jakarta, 2015.