PENILAIAN di PAUD
Apa itu Penilaian?
Penilaian merupakan
proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan
belajar di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil
belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan
berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis,
terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
Mengapa perlu dilakukan
penilaian?
Dalam keseharian guru
bekerja bersama anak. Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan
pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa
saja yang anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang menjadi
kebiasaan anak. Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal
tersebut, guru dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai dengan
minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajaran yang
disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan
menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu,
semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik. Berbagai informasi tentang kemajuan anak ini merupakan hasil belajar
yang perlu disampaikan pada orang tua. Dengan diperolehnya berbagai
informasi tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian
hasil belajar anak. Harapannya,
guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan
yang belum dicapai anak sehingga tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal.
Apa yang dinilai?
Penilaian diarahkan pada Kompetensi Dasar (KD) yang
diajarkan yaitu :
1.
Kompetensi Dasar 1 Sikap Spiritual dalam
rangka menjabarkan KI 1
2.
Kompetensi Dasar 2 Sikap Sosial dalam
rangka menjabarkan KI 2
3.
Kompetensi Dasar 3 Pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI 3
4.
Kompetensi Dasar 4 Ketrampilan dalam
rangka menjabarkan KI 4
Kompetensi Inti
(KI)
|
|
KI 1
|
Menerima
ajaran agama yang dianutnya
|
KI 2
|
Memiliki
perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,
jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/ atau
pengasuh, dan teman
|
KI 3
|
Mengenali
diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi,
seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara:
mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba) ;
menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/ mengasosiasikan,dan
mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
|
KI 4
|
Menunjukkan
yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku
anak berakhlak mulia
|
Penjabaran KI kedalam KD
KI 1. Menerima
ajaran agama yang dianutnya
|
1.1.Mempercayai adanya Tuhan
melalui ciptaan-Nya
1.2.Menghargai diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
|
KI 2. Memiliki
perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,
jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/ atau
pengasuh, dan teman
|
2.1. Memiliki
perilaku yang mencer minkan hidup sehat
2.2. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap kreatif
2.4. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2.5. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk
melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar
ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki
perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain
2.11. Memiliki
perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
2.13. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.14. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua,
pendidik, dan teman
|
KI 3. Mengenali
diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi,
seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara:
mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba);
menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan
mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
|
3.1. Mengenal
kegiatan beribadah sehari-hari
3.2. Mengenal
perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
3.3. Mengenal
anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan
motorik halus
3.4.
Mengetahui cara hidup sehat
3.5.
Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
3.6. Mengenal
benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya)
3.7. Mengenal
lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.8. Mengenal
lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batubatuan, dll)
3.9. Mengenal
teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll)
3.10. Memahami
bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
3.11. Memahami
bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal)
3.12. Mengenal
keaksaraan awal melalui bermain
3.13. Mengenal
emosi diri dan orang lain 3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat
diri
3.15. Mengenal
berbagai karya dan aktivitas seni
|
KI 4. Menunjukkan
yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku
anak berakhlak mulia
|
4.1. Melakukan
kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
4.2.
Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.3.
Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
4.4. Mampu
menolong diri sendiri untuk hidup sehat
4.5.
Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6.
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui
berbagai hasil karya
4.7.
Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi)
4.8.
Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan alam
(hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.9.
Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain,
peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya
4.10.
Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.11.
Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal
dan nonverbal)
4.12.
Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
4.13.
Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14.
Mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan minat diri dengan cara yang tepat
4.15.
Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
|
- · KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan berkembang pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD-1 dan KD-2 dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan keteladanan dari pendidik.
- · KD-3 dan KD-4 berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan dikembangkan melalui kegiatan berm ain yang terprogram melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh satuan PAUD.
Lingkup penilaian
mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fisik yang
diukur dengan satuan panjang dan berat,
misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara
itu, penilaian perkembangan mencakup
berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya
fungsi psikis anak, yaitu nilai moral
dan agama, perkembangan fi sik motorik
(gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fi sik), sosial emosional,
komunikasi (berbicara dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni
(kreativitas). Enam program pengembangan yang menjadi area penilaian
mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak. Silahkan para pembaca mengingat kembali empat kompetensi inti yang merupakan penjabaran dari kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Kapan melakukan
penilaian terhadap anak?
Penilaian pada anak
dilakukan pada saat anak melakukan
kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas anak, sejak
anak datang, berbaris, mengikuti proses
belajar, mencuci tangan, makan bekal,
bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian itu dilakukan secara alami, baik
berdasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses
berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah yang disebut penilaian
autentik.
Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak?
Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai penilai (assessor) selain
juga berfungsi sebagai fasilitator
dan fungsifungsi lainnya. Guru di sini bukan hanya satu guru, tetapi dapat melibatkan guru lain yang biasa
bersama anak dalam keseharian anak belajar. Guru juga dapat menggali informasi kepada orang tua agar dapat mengenali
perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak
itu, dan dapat memberikan informasi yang berharga dalam memaknai
perkembangan dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak
dalam menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali
tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.
Bagaimana melakukan
proses penilaian?
Perhatikan
prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian.
1.
Mendidik Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh
dan berkembang secara optimal.
2.
Berkesinambungan Penilaian dilakukan
secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.
Objektif Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi yang
sesungguhnya.
4.
Akuntabel Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas
serta dapat dipertanggungjawabkan.
5.
Transparan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian
dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.
6.
Sistematis Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.
7.
Menyeluruh Penilaian mencakup semua
aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun
keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial
ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
8.
Bermakna Hasil penilaian memberikan
informasi yang bermanfaat bagi anak, orang tua, guru, dan pihak lain yang
relevan
Bagaimana cara
mengolah data/informasi tentang anak ?
Langkah-langkah
dalam mengolah data.
1.
Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan
indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format
ceklis (Ö ) harian
indikatornya memuat tema dan materi, untuk dimasukkan ke dalam penilaian
bulanan cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam format penilaian
perkembangan umum. Apabila dalam
indikator yang sama dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian
perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.
2.
Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian kemampuan anak, apakah
anak tersebut berada pada kemampuan BB, MB, BSH, atau BSB
3.
Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya guru merujuk pada rubrik
penilaian.
4.
Kumpulkan semua data anak yang diperoleh dati ceklist, catatan anekdot, dan
hasil karya untuk diolah
Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua?
Pelaporan
merupakan kegiatan mengomunikasikan dan
menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan
anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD.
Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan guru saat akan menulis laporan
perkembangan anak :
1. Laporan
perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru.
2. Penyampaian
laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan
informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua.
3. Dalam
pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan
data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak
didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.
Para orang tua ingin
tahu tentang kondisi perkembangan anaknya tetapi juga memiliki keterbatasan
waktu, oleh karena itu saat bertemu lebih difokuskan pada hal-hal berikut:
1.
Keadaan anak waktu belajar secara fisik, sosial, dan emosional.
2.
Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga PAUD.
3.
Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak.
4.
Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan mengembangkan anak
lebih lanjut.
Bagaimana jenis laporan
yang disampaiakan ?
Jenis Pelaporan
Pelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedakan menjadi laporan insidental dan laporan berkala.
1.
Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender
akademik yang ditetapkan satuan PAUD.
2.
Pelaporan secara insidental disampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan
perkembangan anak yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan
orang tua. Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku penghubung.
Kapan Laporan Penilaian
disampaikan ?
Waktu Pelaporan
Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).
Bagaiman Bentuk Laporan
yang disampaikan ?
Bentuk Pelaporan
Semester Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman
perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu
semester.
Dalam menyusun ulasan
(deskripsi) ditulis dengan kalimat yang
efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif
sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi
yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang
ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta
menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.
Daftar Pustaka :
-------- ; KERANGKA
DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Jakarta,
2015.
-------- ; PEDOMAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI , Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat, Jakarta, 2015.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus